Natal

Ancaman Natal

Seorang bocah sangat menginginkan sebuah sepeda baru untuk hadiah Natalnya. Karena itu, ia menyiapkan sebotol susu untuk Sinterklas yang ia harap akan datang ke rumahnya dan kemudian memberikannya sebuah sepeda baru.

Dan benar, pada tengah malam, datanglah Sinterklas ke rumahnya. Saat ia melihat segelas susu dengan label "Untuk Sinteklas" tersebut, ia sangat senang. Di malam yang dingin, ia pun meneguk habis susu hangat yang disiapkan oleh bocah tadi.

Setelah menghabiskan susu segelas itu, ia menemukan sepucuk surat di samping gelas susu tadi, tertulis: "Sinterklas, jika kamu menaruh sebuah sepeda baru di bawah pohon Natal, aku akan berikan penawar racun yang aku campur dalam susu yang kau minum. Timmy."

"Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5)

Pemerasan Natal

Natal akan segera tiba, dan Sam bertanya pada ibunya apakah ia bisa memiliki sepeda baru. Jadi, sang ibu memberitahunya untuk memintanya dengan menulis surat kepada Sinterklas. Tapi, Sam malah ingin menulis surat pada bayi Yesus. Ibunya membolehkannya.

Sam pergi ke kamarnya dan menulis, "Yesus, aku sudah menjadi anak yang baik dan ingin mendapat hadiah Natal berupa sepeda."

Namun, ia tidak terlalu puas dengan tulisannya itu ketika ia membacanya ulang. Maka ia mencoba untuk menulis lagi, dan kali ini ia menulis, "Yesus, selama ini aku sering menjadi anak yang baik, dan sekarang ingin sepeda untuk hadiah Natal."

Ia membacanya lagi dan tidak puas juga dengan tulisan itu. Ia mencoba menulis lagi untuk ketiga kalinya, "Yesus, aku bisa menjadi anak yang baik dan aku akan sangat berusaha untuk menjadi anak yang baik jika aku mendapatkan sepeda baru."

Penyakit Aneh

Seorang dokter menerima pasiennya yang terakhir pada malam Natal. Seorang ibu masuk ke ruang periksa dengan anak perempuannya, dan meminta sang dokter untuk memeriksanya karena ia menunjukkan gejala aneh, termasuk peningkatan berat badan yang drastis, mual pada pagi hari, dan sejumlah idaman aneh.

Dokter itu memeriksanya dengan saksama dan akhirnya memberitahu sang ibu bahwa putrinya hamil. Setelah mendengarnya, ibu itu protes, "Jangan konyol, Dok, pacaran pun anakku tidak pernah."

Gadis itu memastikan pernyataan ibunya dan ia mengaku bahwa mencium pria pun ia tidak pernah.

Dokter itu memeriksa gadis itu lagi dan dalam hati terkejut, kemudian berjalan menuju jendela dan melihat keluar.
Mengira sesuatu yang buruk terjadi, sang ibu bertanya pada dokter apakah ada masalah.

"Tidak, tidak ada masalah," jawab dokter. "Mungkin hanya kebetulan, namun terakhir kali hal ini terjadi, sebuah bintang yang terang muncul di Timur."

Pesta Natal Tita dan Ati

Pulang sekolah, Tita dan Ati berjalan beriringan menyusuri jalan di pertokotan. Mereka amat menikmati perjalanan pulang ini. Soalnya, toko-toko di sepanjang jalan itu menjual banyak barang menarik. Mereka suka sekali melihat-lihat dari kaca etalase.

Cuci mata! Apalagi memasuki bulan Desember ini. Wah, pajangan toko-toko itu makin semarak. Ada lonceng-lonceng perak, pita-pita merah-hijau, bunga kastuba ... indah sekali. Kalau tak ingat perut yang kerincingan, bisa-bisa sampai sore mereka di sana.

Siang ini Tita tidak bisa tidur nyenyak. Pikirannya melayang ke toko-toko yang dilewatinya. "Ah, bagaimana kalau aku usul pada Ayah dan Ibu, agar Natal tahun ini kita rayakan lebih meriah? Biasanya kita hanya ke geraja dan berkunjung ke rumah saudara saja. Aku mau usul tahun ini kita undang teman-teman ke rumah.... Aku dan Ati akan menghias rumah dengan meriah dan membuat acara-acara menarik....." Hoa... hemmmm... tak terasa Tita tertidur....

Malam Istimewa

[Saran: Ketika guru membacakan/menceritakan cerita ini, untuk membuat anak semakin tertarik maka setiap kali ada adegan binatang berbicara guru bisa menyuruh anak menirukan suara binatang tsb.]

Pada suatu malam penuh bintang di Betlehem, semua ternak sedang berkumpul di kandang menikmati makan malam mereka, sama seperti malam sebelumnya. Setelah kenyang mereka mengais jerami dan bersiap untuk tidur, sama seperti malam sebelumnya.

Tiba-tiba mereka mendengar suara sayup-sayup dari balik pintu kandang. Seorang laki-laki bernama Yusuf berjalan masuk sambil menuntun seekor keledai.

"Siapa yang moooouuuuuuu pindah ke sini ya?" tanya si sapi.

"Seorang lelaki rrrrrrrrupanya," sahut si kuda.

"Wah, aneh juga, kata si anjing. "Ak..ak..akk aku mau lihat ah."

Pages