Jangan Kehilangan Yesus di Tengah Keramaian
Bacaan Alkitab: Lukas 2:41-52
Maria dan Yusuf adalah orang-orang yang setia dan berusaha untuk menghormati Allah dengan pergi ke perayaan Hari Raya Paskah di Yerusalem setiap tahun. Pada usia yang ke-12 tahun, anak laki-laki Yahudi akan menjadi "anak hukum Taurat" dan mulai mematuhi tuntutan-tuntutan hukum Taurat. Karena itu, pada usia yang ke-12 tahun, Yesus pergi ke Yerusalem bersama dengan orang tua-Nya. Paskah adalah hari pembukaan untuk perayaan tujuh hari dari Hari Raya Roti (Imamat 23:5-6).
Penduduk desa yang melakukan perjalanan ziarah ke Yerusalem biasanya bepergian dalam kafilah-kafilah, dengan para perempuan dan anak-anak berada di depan. Yusuf dan Maria berpikir bahwa Yesus ada bersama dengan orang tua lain atau dengan teman-teman dan tetangga. Mereka telah melakukan perjalanan satu hari penuh atau kira-kira 20 mil sebelum mereka menyadari bahwa Yesus hilang!
Sekembalinya mereka ke Yerusalem, dibutuhkan waktu tiga hari untuk menemukan Yesus. Dia berada di Bait Suci sedang mendengarkan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada para guru Taurat. Pemahaman-Nya membuat setiap orang kagum, dan ketika orang tua-Nya menegur Dia, respons Yesus sungguh menakjubkan. "Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" Sekalipun masih berusia 12 tahun, Yesus sudah menunjukkan tanda-tanda pemahaman spiritual yang luar biasa.
Isu yang nyata pada masa kini adalah kehilangan Yesus di tengah keramaian. Sangat mudah untuk mendesak Yesus keluar dari hidup kita dan kehilangan kontak dengan Dia. Bahkan, kita mungkin berpikir kita sedang berjalan bersama Dia, tetapi kenyataannya hal-hal lain telah menempati tempat yang seharusnya hanya Dia yang ada dalam kehidupan kita. Dalam perkataan Amy Carmichael dari Dohnavur:
"From subtle love of softening things,
From easy choices, weakenings,
(Not thus are spirits fortified,
Not this way went the Crucified),
From all that dims Thy Calvary
O Lamb of God, deliver me."
Pertanyaan:
1. Yesus telah berjanji untuk tidak pernah meninggalkan kita, tetapi terkadang kita kehilangan rasa keintiman dalam hadirat-Nya. Hal-hal apa saja yang menyebabkan kita kehilangan keintiman dengan Dia?
2. Menurut Anda, mengapa Daud berdoa, "Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, ... Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, ... Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu," dalam Mazmur 51:10-12? Apakah Anda perlu berdoa dengan doa yang sama ini?
3. Menurut Anda, apakah makna dari kata-kata easy choices, weakenings (pilihan-pilihan mudah, yang melemahkan) dalam bait puisi karya Amy Carmichael?
Diterjemahkan dari: | ||
Judul buku | : | Promise: The True Meaning of Christmas |
Judul Asli Artikel | : | Don't Lose Jesus In The Crowd |
Penulis | : | Michael Ross-Watson |
Penerbit | : | KJPublishing.com |
Halaman | : | Halaman: 58-59 |