Bahan Terbaru

Kehadiran-Nya Memulihkan

JAKARTA -- Desember lalu adalah Natal kelima yang harus saya lewati bersama ketiga anak saya yang masih kecil-kecil. Lima tahun sudah suami saya meninggalkan Tuhan dan menelantarkan saya dan anak-anak demi kehidupan barunya dengan wanita lain.

Enam bulan pertama saat kepergian suami, hati saya remuk. Begitu juga dengan jiwa anak-anak yang hancur berpuing-puing. Saat itu, saya dan anak-anak sempat mengalami depresi berat. Saya semakin putus asa karena doa-doa saya yang meminta Tuhan untuk mengembalikan suami saya tidak terkabul.

Sempat terlintas dalam pikiran saya untuk meninggalkan Tuhan yang saya anggap tuli, buta, dan melalaikan saya. Terlebih lagi, banyak gereja yang hanya mau melayani kaum janda yang ditinggal mati pasangannya, tetapi menutup mata terhadap kaum perempuan yang ditinggal selingkuh, diceraikan, ataupun ditelantarkan pasangannya.

Kelahiran Yesus Kristus

Berikut ini kami sajikan sebuah bahan Drama Natal yang dialognya
diambil langsung dari Injil Lukas 1:39-56; Lukas 2:1-20 dan Matius 2:1-12.
Naskah drama ini bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa anda
pakai untuk pementasan drama natal di Sekolah Minggu anda.

PEMERAN:

Peran utama: Yusuf, Maria, Elisabet, Zakaria, Malaikat, beberapa
gembala, Herodes, dan tiga orang Majus,

Peran pembantu: tetangga Elisabet dan Zakaria, orang kebanyakan,
para prajurit, pemilik penginapan, dan ahli Taurat.

Berapa Lama Sih?!

Seorang yang sedang mabuk naik kereta di Limerick bertanya pada petugas soal lama perjalanan dari Limerick ke Cork, "Sekitar dua jam," jawab petugas. "Kalau begitu, berapa lama perjalanan dari Cork ke Limerick?" tanya orang mabuk itu lagi. "Ya sama; dua jam," jawab petugas itu kesal. "Apa yang membuatmu berpikir kalau perjalanan dari Limerick ke Cork dan dari Cork ke Limerick itu membutuhkan waktu yang berbeda?"

Orang mabuk itu menatapnya. "Hanya seminggu dari hari Natal ke Tahun Baru, namun dari Tahun Baru ke hari Natal itu rasanya sangat lama sekali ..., ya kan?! Beda kan?!"


"Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh." (Roma 1:22)

Sumber: Buffaloesjokes

Kasih Setia Tuhan

Baca: Ester 9:17-10:3

Salah satu tujuan kitab Ester ditulis adalah untuk menjelaskan latar belakang perayaan Purim yang diadakan oleh umat Yahudi, yang tidak memiliki dasar secara khusus pada Hukum Taurat. Pasal sembilan ini menjelaskan dengan rinci bagaimana tradisi Purim dimulai.

Hari Raya Purim diselenggarakan untuk mengingat karya Tuhan yang sekali lagi membebaskan umat-Nya dari tangan jahat musuh mereka yang hendak membinasakan mereka (ayat 9:1-19, lih. 3:7, 13). Dalam kedaulatan dan kemahakuasaan-Nya, niat jahat para musuh ditimpakan balik pada mereka (ayat 9:24-25).

Brokoli

Seorang bocah berusia empat tahun diminta berdoa untuk membuka makan malam pada malam Natal. Seluruh anggota keluarga pun menundukkan kepala.

Ia mulai berdoa, bersyukur atas semua temannya (menyebut nama mereka satu per satu). Kemudian bersyukur atas ibu, ayah, saudara, kakek dan nenek, serta paman dan bibi.

Lalu ia mulai bersyukur untuk berkat makanan.

Ia bersyukur untuk kalkun, buah-buahan, kentang, roti, makanan penutup, dan minuman.

Kemudian ia berhenti, dan semuanya pun menunggu, menunggu, dan menunggu.

Akhirnya, ibunya menyuruhnya untuk terus berdoa dan bersyukur untuk brokoli (satu-satunya makanan yang belum ia sebut).

Setelah terdiam sejenak, bocah itu memandang ibunya dan berkata, "Aku tidak bisa mengatakannya! Tapi aku tahu aku seharusnya mengucap syukur untuk itu juga. Aku bingung."

Sepuluh Ribu atau Dua Puluh Ribu

Rumah Tomi dipenuhi oleh kerabatnya yang datang untuk makan malam merayakan Natal. Kakek memanggil Tomi yang berusia enam tahun dan mulai bertanya tentang sekolah, cewek, dan apa pun yang terpikir olehnya. Setelah beberapa saat, si kakek melihat bahwa Tomi sudah mulai bosan. Jadi, ia mengeluarkan dua lembar uang kertas untuk membuat Tomi tertarik -- lembaran sepuluh ribuan dan dua puluh ribuan. Ia menunjukkan dua lembar uang itu dan menyuruh Tomi memilih salah satunya. Tomi pun memilih yang sepuluh ribu.

Si kakek agak terkejut dan kecewa dengan keputusan Tomi tersebut. Ia kemudian mengeluarkan uang sepuluh ribuan lagi dan menyuruh Tomi untuk memilih lagi. Dan Tomi pun kembali memilih yang sepuluh ribu. Si kakek sekali lagi terkejut dan kecewa.

Ornamen Natal

John diminta untuk membawa dan menyimpan ornamen-ornamen Natal di loteng untuk dapat dipakai lagi tahun depan. Ia membawa banyak kotak penuh dengan ornamen-ornamen Natal. Saat menaiki dua anak tangga, ia terpeleset dan terjatuh.

Istrinya mendengar sesuatu dan berteriak, "Suara apa itu?"

"Aku baru saja jatuh dari tangga," katanya.

Istrinya segera berlari menghampirinya lalu berkata, "Apa ada yang patah?"

"Tidak, tidak ada, aku baik-baik saja."

Setelah terdiam beberapa saat, istrinya kemudian berkata, "Bukan kamu, maksudku ornamen Natalnya; apa ada ornamen yang patah?"


"dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." (Filipi 2:4)

Sumber: Buffalosjokes

Pulang Kampung

Seorang pria di Mimika menelepon anaknya yang ada di Jakarta sehari sebelum malam Natal dan berkata, "Aku tidak bermaksud merusak harimu, tapi aku harus memberitahumu bahwa aku dan ibumu akan bercerai; sudah cukup aku menderita selama 45 tahun."

"Apa yang Ayah bicarakan?" teriak anak laki-lakinya.

"Kami tidak dapat bersama lagi," kata sang ayah. "Kami saling benci dan saya sudah muak membicarakan hal ini, jadi teleponlah kakak perempuanmu di Bandung dan katakan padanya mengenai hal ini."

Dengan kalut, ia menelepon kakaknya, yang kemudian berteriak di telepon, "Mereka tidak akan bercerai! Aku akan menangani masalah ini."

Pages