Bahan Terbaru

Katakan "Saya Menyayangimu" pada Orang yang Sudah Lama Tidak Mendengarnya

"Berita gembira yang besar, berita bahagia yang besar, Berita tentang kelahiran Raja kita yang benar." (On Christmas Night)

Hari-hari menjelang Natal adalah saat ketika banyak dari kita berhenti sejenak untuk mengingat orang-orang yang kita sayangi dengan hadiah, kartu, telepon, atau saat-saat tenang untuk mengenang masa indah bersama. Natal juga merupakan waktu kita mengingat akan kasih Allah pada kita, sehingga Ia mengirim Anak Tunggal-Nya supaya kita mempunyai hubungan baru yang lebih dalam dengan-Nya. Pesan Natal adalah kasih Allah yang dicurahkan bagi manusia.

"SAYA MENYAYANGIMU" -- I Love You!

Kadang-kadang ketika kita menunjukkan kasih sayang, kita lupa mengatakannya. Cari waktu pada masa Advent ini untuk mengatakan pada seseorang bahwa Anda menyayanginya dengan kata-kata. Katakan "Saya menyayangimu" pada seseorang yang sudah cukup lama tidak mendengarnya.

Untuk Menyembah Sujud

Orang majus jarang ketinggalan dalam cerita atau kartu Natal. Anda tentunya pernah melihat gambar yang menunjukkan tiga orang majus sedang berlutut di depan palungan bersama Maria, Yusuf, dan para gembala. Gambar yang bagus namun sebenarnya juga kurang tepat. Sedikitnya ada empat hal di gambar itu yang sebenarnya kurang berdasar yaitu bahwa (1) orang majus datang bersamaan waktunya dengan gembala, (2) mereka datang ke palungan, (3) mereka berjumlah tiga orang, dan (4) mereka bertemu dengan Yusuf. [Red: perhatikan juga hal ini dalam pengajaran Anda di SM.]

Penggenapan Suatu Penantian dan Harapan (Yesaya 40:27-31)

Ketakutan dan kekhawatiran yang hebat dalam menghadapi persoalan yang menekan kehidupan ini bisa membuat orang menjadi ragu-ragu bahkan tidak memercayai lagi kuasa dan kasih Tuhan. Dalam keadaan yang demikian, kita sering berkata kepada diri sendiri, dan mungkin juga kepada orang lain, "Kalau Tuhan memang Maha Kuasa dan Maha Pengasih, seharusnya Dia mampu menghindarkan diriku dari keadaan ini! Tetapi, kenapa Ia tidak melakukannya? Jangan-jangan Tuhan sebenarnya memang tidak mampu dan tidak berkuasa mengendalikan serta mengubah segala sesuatu dalam kehidupan ini? Apa gunanya masih berpegang dan berharap kepada-Nya?"

Kalaupun tidak meragukan dan kehilangan kepercayaan kepada Tuhan, ia bisa menjadi kecewa bahkan marah kepada Tuhan karena merasa bahwa Tuhan telah berlaku tidak adil kepadanya. "Mengapa Tuhan begitu tidak peduli kepadaku dan membiarkan aku mengalami keadaan seperti ini, sedang orang lain tidak? Apa kekuranganku dan apa salahku?"

Menghargai Natal di dalam Hati Kita

Bagaimana kita seharusnya merayakan Natal? (Renungkan Lukas 2:8-20)

Jika Anda bukan orang Kristen, cara yang terbaik untuk merayakan Natal adalah dengan menjadi orang Kristen, yaitu dengan percaya kepada Tuhan Yesus, meminta Dia agar masuk ke dalam hati Anda dan mengambil keputusan untuk mau mengikut Dia sebagai murid-Nya.

Tetapi, mungkin Anda sudah menjadi orang Kristen. Mungkin Anda sudah percaya kepada Tuhan Yesus. Kalau demikian, bagaimana seharusnya Anda merayakan Natal?

Kisah tentang Maria, para gembala, dan para malaikat akan memberikan beberapa petunjuk.

Natal, Masa untuk Menggali Kenangan

Pada suatu musim panas, keluarga saya memberi pekerjaan kepada seorang pengembara meskipun kami menduga orang itu peminum. Pada musim gugur, ia meninggalkan kami, tetapi pada hari Natal, sebuah kartu Natal dikirim dari tempat yang ratusan mil jauhnya -- tak ada pesan yang tertulis, hanya ada tanda tangan. Lalu pada musim semi, ia datang menemui kami.

"Saya sudah berhenti minum-minum," katanya. "Saya akan mendapat pekerjaan tetap." Waktu kami mengucapkan terima kasih atas kartu yang dikirimnya, ia mengatakan itu satu-satunya kartu yang dikirimnya. "Saya ingin berterima kasih melalui kartu itu, bukan karena pekerjaan yang kalian berikan, tetapi karena kalian menghargai saya. Itu membantu saya memasuki kehidupan yang baru."

Tuhanku Yesus (KJ-019)

Tuhanku Yesus, Raja alam raya, Allah dan Manusia,
Kau kasihi, Kau Junjunganku, Bahagiaku yang baka.

Indah tamasya, indah sawah ladang, sunggu elok berseri;
yang lebih indah Kau, Tuhan Yesus: Engkau menghibur yang sedih.

Indah t'rang surya, indah sinar bulan, alam bintang yang megah;
Jauh lebih indah, Yesus, terangMu di sorga dan di dunia.

Indah kesuma, insan lebih indah pada masa mudanya;
bunga 'kan layu, insan berlalu. Yesus kekal selamanya.

Apa yang indah dalam dunia ini nampak dalam diriMu.
Yang Mahaindah, Harta sorgawi, hanya Engkau, ya Tuhanku!

Christmas Shoes (Sepatu Natal)

Robert adalah seorang ahli hukum yang sukses dan memiliki segalanya dalam hidup -- sekaligus tak satu pun. Karena terlalu memusatkan diri pada keberhasilan pekerjaan dan materi, ia nyaris kehilangan pernikahannya. Ia tak lagi memerhatikan istrinya, Kate, kedua putrinya, ... dan akhirnya dirinya sendiri.

Nathan yang berusia delapan tahun memiliki seorang ibu yang penuh kasih, yang menanti ajal karena kanker. Namun, Nathan dan keluarganya membangun sebuah kehidupan yang sederhana, tapi bermakna. Ia berjuang untuk menikmati setiap detik tersisa yang mereka miliki bersama.

Berawal dari Natal

Membaca judul buku "Berawal dari Natal", kita seperti diajak berjalan-jalan oleh penulis untuk melihat kembali sejarah kelahiran Yesus ke dunia ini. Walaupun penulis mencoba membahasakan dengan bahasa yang agak sedikit sulit dipahami, namun kita akan dibawa berpetualang merunut kelahiran Yesus sebagai rencana penyelamatan Allah kepada kita, manusia berdosa. Eka Dharmaputera juga mencoba menuangkan pergeseran makna dan hilangnya kedalaman dimensi Natal dewasa ini.

Kristus Datang untuk Memberikan Hidup yang Berkelimpahan di Tengah Kekurangan

Tuhan Yesus meninggalkan damai sejahtera untuk setiap orang percaya, dan damai sejahtera itu tidak sama dengan damai yang diberikan oleh dunia. Kalau dunia menilai damai sejahtera itu dari harta, kedudukan, status sosial, dan lain-lain, semua itu sifatnya tidak kekal. Tuhan datang memberikan damai sejahtera yang sifatnya kekal di dalam keadaan/situasi apa pun. Apakah kita sudah menerima damai sejahtera itu?

Kristus Datang Membawa Damai Sejahtera di Tengah Kekacauan dan Penderitaan

Tuhan Yesus meninggalkan damai sejahtera untuk setiap orang percaya, dan damai sejahtera itu tidak sama dengan damai yang diberikan oleh dunia. Kalau dunia menilai damai sejahtera itu dari harta, kedudukan, status sosial, dan lain-lain, semua itu sifatnya tidak kekal. Tuhan datang memberikan damai sejahtera yang sifatnya kekal di dalam keadaan/situasi apa pun. Apakah kita sudah menerima damai sejahtera itu?

Pages