Artikel

'Kita Semua Memiliki Wabah'

Apa yang saya pelajari tentang penderitaan dan pengharapan dari membaca novel Albert Camus selama masa pandemi.

Mungkin cara termudah untuk mengenal sebuah kota adalah dengan memastikan bagaimana orang-orang di dalamnya bekerja, bagaimana mereka mencintai, dan bagaimana mereka mati.

Begitulah cara Albert Camus, filsuf dan penulis Perancis, memperkenalkan kota pelabuhan Oran pada bagian awal novelnya "The Plague". Saya diharuskan membaca novel tersebut dan mendiskusikannya dengan siswa musim gugur ini di Wheaton College. Sebenarnya, ini adalah Buku Inti perguruan tinggi untuk tahun ini, yang berarti bahwa seluruh kampus sedang membaca, merenungkan, dan mendiskusikannya sebagai tindakan pembelajaran komunal selama musim Adven ini dan sepanjang tahun.

Tuhan itu Baik, Bahkan Pada Saat Masa Natal yang Tidak Baik

Pada tanggal 25 Desember 2010, saya bersama keluarga menunggu di lobi rumah sakit. Sebatang pohon Natal berkilauan di dekat jendela dan musik klasik diputar sebagai latar belakang. Kami seharusnya berkumpul di sekitar meja makan di rumah, menikmati makan siang Natal. Sebaliknya, kami duduk di kursi berlapis vinil sambil makan keripik dan sandwich, sementara Ibu kami berbaring di meja operasi di lorong.

Beberapa jam kemudian, saya melihat ahli bedah berjalan ke arah kami. Wajahnya tenang, tetapi simpatik. "Kami berhasil mengangkat semuanya," katanya. Jeda antara kalimat itu dan kalimat berikutnya sepertinya tak berujung. "Itu ada di pankreas."

Kanker pankreas — hampir tidak mungkin disembuhkan. Saya belum pernah merasakan campuran antara rasa lega dan ketakutan yang begitu membingungkan. Dokter menganggap operasi itu berhasil, dan ibu saya masih hidup. Namun, untuk berapa lama?

Pemberi Natal yang Terlupakan

Gambar: Natal Kedatangan Yesus

Dia bisa hilang di antara para gembala, tersingkirkan oleh orang-orang bijak, dibayangi oleh para malaikat, dikalahkan oleh bintang di atas Betlehem. Anda tidak akan melihat-Nya berdiri dalam adegan kelahiran Yesus, tergantung di pepohonan, dicetak dengan velcro pada kalender Adven, atau dicetak di atas kertas kado. Dia tidak ada dalam banyak lagu Natal. Apakah ada tokoh dalam kisah Natal yang lebih terpinggirkan, atau bahkan dilupakan, daripada Allah Bapa?

Mengapa Kita Memberi Hadiah Natal?

Wawancara dengan John Piper

Pada hari Rabu kita membicarakan Sinterklas. Yang akan kita bicarakan hari ini adalah pemberian hadiah. Ini emailnya: "Hai, Pastor John. Nama saya Kaitlynn. Keluarga saya berusaha untuk merayakan makna Natal yang sebenarnya, dan tidak terlalu mempermasalahkan hadiah. Dua pertanyaan: Apakah hadiah itu alkitabiah? Dan, apakah ada cara yang lebih baik untuk melakukannya? "

Hadiah Natal

Jawaban singkatnya adalah ya - pemberian hadiah bersifat alkitabiah. Namun ya, mungkin ada cara yang lebih baik untuk melakukannya karena tidak ada yang kita lakukan yang sempurna. Selalu ada cara yang lebih baik untuk melakukannya.

Orang-orang Majus, Orang-orang Bijak, atau Raja-raja? Ini Rumit/Kompleks

Tradisi Kristen menemukan arti untuk masing-masing sebutan misterius ini.

Mereka adalah tiga laki-laki yang mengenakan jubah beludru yang gemerlapan dengan janggut palsu dalam drama kelahiran Kristus di gereja. Kadang-kadang, mereka menarik unta sungguhan. Dengan membawa hadiah-hadiah, mereka melintas dari jauh, dengan mengikuti bintang di sebelah sana lewat di balik altar dalam sebuah pertunjukan drama Natal indah kita setiap tahun. Saya sedang membicarakan, tentu saja, tentang orang-orang Majus. Atau apakah itu orang-orang bijaksana? Tunggu, raja-raja?

Natal adalah yang Terbaik!

Susan O'Donnell

Natal memang benar-benar waktu yang terbaik! Natal pertama yang saya rayakan di rumah pertama yang saya beli sendiri, saya duduk sendirian dan menyaksikan lampu-lampu berkelap-kelip di pohon Natal saya ... bintangnya bersinar di atas dan perapiannya menyala-nyala dan meretih.

Makna Peristiwa Natal

Itu membuat saya membayangkan tentang para gembala di sisi perbukitan pada Natal pertama, yang sedang mengawasi kawanan ternak, menghangatkan diri dengan api. Tiba-tiba, bintang yang sangat terang itu hampir menyilaukan mereka dengan sinar!

Mengapa Natal Selalu Dapat Menjadi Kabar Baik?

Jika ada sesuatu yang saya yakini, maka hal itu adalah bahwa Natal memiliki makna yang berbeda untuk setiap orang.

Menurut refleksi saya sendiri mengenai Natal, saya telah membedakan bahwa keyakinan saya tentang Natal terus berkembang setiap tahun. Namun, dalam proses perkembangan keyakinan ini, saya mampu membedakan tiga tahap keyakinan saya tentang Natal.

Siapakah Anak ini?

Kemiskinan, Bukan sebuah Istana, untuk Raja Terbesar

Sewaktu kecil, saya tidak terkesan dengan sebuah lagu Natal yang menanyakan sesuatu, yang jawabannya sudah diketahui oleh semua orang.

Siapakah Anak ini? Dia adalah Yesus, tentu saja. Kita semua tahu itu -- bahkan anak-anak pun tahu akan hal itu.

Yang belum saya mengerti saat itu adalah bahwa sebuah pertanyaan bukan hanya diajukan untuk menyelesaikan masalah dan memberi informasi yang baru. Terkadang pertanyaan menyatakan suatu penegasan. Kita menyebutnya "pertanyaan retoris." Ada kalanya bentuk sebuah pertanyaan mengungkapkan kekaguman tentang sesuatu yang kita tahu adalah benar, tetapi merasa bahwa itu begitu luar biasa. Itu terlalu sederhana untuk hanya dikatakan langsung seperti kita berkata-kata tentang hal lainnya.

Natal dan Gembala

Bacaan: Lukas 2:8-20

Berita natal pertama secara mengejutkan justru diberitakan kepada para gembala, Yunani= Poinmen, bukannya kepada para bangsawan. Siapa mereka itu?

a. Gembala domba di Palestina adalah kelompok masyarakat sederhana yang hidup terpencil (saat bertugas mereka tinggal di alam terbuka, terpisah dari komunitas), tetapi mereka dikenal sebagai orang-orang yang setia menjalankan tugasnya (perhatikan kalimat: "...menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam") -- Lukas 2:8

Pages