Apa makna Natal yang sesungguhnya?
Submitted by admin on Wed, 11/18/2015 - 15:10Natal adalah penggenapan kasih Allah (Yoh. 3:16-17). Kisah Natal adalah kisah Allah menjadi manusia dalam Diri Yesus Kristus.
Natal adalah penggenapan kasih Allah (Yoh. 3:16-17). Kisah Natal adalah kisah Allah menjadi manusia dalam Diri Yesus Kristus.
Keistimewaan kelahiran Yesus dapat dimengerti sepenuhnya setelah kita membaca bagian tengah dan akhir dari riwayat hidup Yesus. Kelahiran Yesus belum memberi dampak apa-apa kepada iman kita, dampak itu baru muncul dari hidup dan pengajaran-Nya. Kita baru bisa memahami kedalaman arti Natal kalau kita memahami karya Yesus sepanjang hidup-Nya yang mencapai klimaksnya ketika Ia dibangkitkan Allah dari kematian sebagai tanda bahwa Allah mengabsahkan segala karya hidup-Nya. Sebab itu, Natal tidak bisa berdiri sendiri terlepas dari Paskah.
Palungan. "Dan inilah tandanya bagimu: Kami akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." (Luk. 2:12) Palungan adalah tanda ketidakwajaran dan ketersisihan keberadaan Yesus. Palungan sebagai tanda ketersisihan mengisyaratkan solidaritas Yesus kepada orang-orang yang terpaksa lahir di tempat-tempat yang tidak wajar. Palungan sebagai tanda ketersisihan menunjukkan solidaritas Yesus kepada orang-orang yang tidak mendapat tempat dalam masyarakat.
Alkitab tidak mengatakan bahwa mereka bertiga. Mungkin kebiasaan menganggap jumlah tiga orang itu disebabkan oleh adanya tiga macam persembahan yang mereka bawa. Mungkin mereka hanya berdua, mungkin juga jumlah mereka lebih dari tiga orang. Sebab untuk menempuh perjalanan yang jauh, dan demi keamanan, biasanya pada zaman itu orang berjalan dalam rombongan besar.
Nyanyian tersebut adalah suatu pemberitahuan atau pernyataan. Dengan nyanyian itu, malaikat hendak menyatakan bahwa kelahiran Yesus menimbulkan dampak: kemuliaan Allah menjadi nyata dan damai sejahtera dari Allah hadir di antara manusia -- hubungan antara Allah dan manusia dipulihkan.
Yesus "... dikandung daripada Roh Kudus" (Mat 1:18). Dengan demikian, Yesus adalah Allah. Ia benar-benar Allah. Dalam diri bayi yang lahir di Betlehem itu, Allah sendiri yang datang. Yesus "lahir dari anak dara Maria" (Mat 1:23). Dengan demikian, Yesus adalah manusia. Ia benar-benar manusia. Ia lahir dari seorang perempuan, berarti Ia manusia biasa.
Nama Yesus adalah bentuk Yunani dari nama Ibrani Yehoshua yang disingkat menjadi Yoshua atau Yeshua. Arti akar kata itu adalah "Yahwe menyelamatkan". Bayi itu diberi nama Yesus karena arti yang terdapat dalam nama itu. Ada janji Allah yang terkandung dalam nama itu: Allah akan menyelamatkan. Ia akan menyelamatkan umat manusia.
Natal dalam bahasa Latin berarti lahir. Mulai abad ke-3 kata ini dihubungkan dengan kelahiran Tuhan Yesus. Pada kalender Philocalian tahun 336, 25 Desember disebut sebagai Natus Christus in Betlehem Judeae. Sepertinya tanggal ini dipilih untuk mengganti hari raya pemujaan matahari yaitu Natalis Solis Invicti.
Lagu Natal lama menyatakan, "It’s the most wonderful time of the year". (Saat terindah di tahun ini - Red.) Dan, bagi orang Kristen, nyanyian itu harusnya bergema dengan benar. Namun, bagi banyak orang, Natal adalah waktu untuk bertahan. Depresi, kesedihan, dan kesepian yang kemudian sering kali diperburuk dengan keadaan keluarga yang hancur dan beban utang yang semakin menumpuk. Daftar acara Natal yang terlalu padat sehingga membuat kita berpikir untuk "mengakhiri hari raya". Kita menjadi bertanya-tanya apakah ucapan selamat Natal masih ada? Apa yang terjadi dengan suasana Natal yang damai di masa kanak-kanak?
Ditulis oleh: Amidya
"Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (Lukas 2:11)
Kristus telah lahir di kota Daud, yakni kota Betlehem. Betlehem adalah kota Daud, anak Isai, raja Israel yang termasyhur. Jauh sebelum Yesus lahir, nabi-nabi Perjanjian Lama telah menubuatkan kedatangan Mesias yang akan membebaskan Israel, salah satunya adalah nabi Yesaya yang menubuatkan bahwa, "seorang Anak akan lahir dari keturunan Daud, sebagai tunas yang akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah." (Yesaya 11:1)