Bahan Terbaru

Tragedi Natal

Hari Natal adalah sebuah hari yang ditetapkan untuk memperingati kembali akan kelahiran Kristus ke dalam dunia. Suatu peritiwa yang seharusnya dilakukan dalam suasana sukacita, kini malah lebih kental dengan aroma tragedi dan ketakutan.

Peledakan bom di beberapa gereja pada masa natal hanya merupakan salah satu dari rangkaian tragedi-tragedi natal lainnya yang lebih besar. Tragedi natal yang terbesar adalah ketika orang kristen mulai mengabaikan Kristus sebagai pusat dari berita natal itu sendiri. Lho kok bisa? Fakta tersebut bisa kita temukan misalnya dibeberapa kartu natal yang seperti sudah enggan menampilkan bayi Yesus dan lebih suka menyebut selamat natal dengan "Happy holiday". Natal juga menjadi sebuah tragedi, pada saat kita tanpa sadar mengidentikan natal dengan souvenir, perayaan yang meriah, konsumsi yang lezat, dekorasi yang wah, buku tata kebaktian yang eksklusif, dan sebagainya. Seolah-olah tanpa itu semua bukan natal namanya. Ketika kemasan menjadi lebih utama ketimbang isi, ketika sarana lebih dipentingkan ketimbang esensi maka natal sungguh-sungguh hanya sebuah tragedi.

Natal yang Berkenan

Saat ini seluruh umat manusia di seluruh dunia dari berbagai suku bangsa dan agama akan memperingati kelahiran Yesus Kristus yang dikenal dengan Natal. Yang lebih dari 2000 tahun lalu telah lahir di sebuah kota yang bernama Betlehem. Namun belum tentu mereka semua mengerti akan makna Natal itu sendiri. Tanpa sadar kitapun sering terhisab ke dalam bagian mereka yang hanya mengerti Natal hanya sebagai sebuah perayaan yang meriah, Natal berarti kita akan menikmati makanan yang lebih enak dari hari biasa, atau Natal berarti baju baru, Natal harus ada kartu natal, pohon natal, kue natal dan sebagainya.

Baju Natal Dini

Siang itu, Dini mengamat-amati baju natalnya yang baru disetrika Bik Isah. Baju kotak-kotak kecil merah dengan kombinasi hijau polos di dada dan renda hijau, ada animasi gambar lonceng warna merah di dadanya.

Merayakan Natal di Rumah Sakit

Berulang kali Desi melihat ke jam dinding. Aaah, baru jam tiga petang. Tidak sabar rasanya menanti jam 17.30, saatnya ia dan Mama akan pergi ke kebaktian Natal di gereja. Menghadiri kebaktian natal sungguh menyenangkan: menyanyikan lagu "Malam Kudus", menyalakan lilin-lilin kecil dan mendengarkan khotbah. Sayang tahun ini papa Desi tidak bisa pulang untuk merayakan Natal. Papa Desi bekerja sebagai pelaut, jadi tidak bisa pulang untuk merayakan Natal setiap tahun.

Tips Menghias Pohon Natal

Shalom,

Saudara yang terkasih, tidak terasa sebentar lagi libur Natal segera tiba, sebuah moment yang sangat membahagiakan bagi kita semua. Dalam merayakan Natal, biasanya kita sudah mempersiapkan banyak hal, mulai dari mengikuti perayaan Natal di gereja, berkunjung ke rumah kakek, berlibur ke tempat istimewa, membuat kue Natal, dan yang tidak ketinggalan yaitu menghias pohon Natal.

Menghias pohon Natal memang menjadi salah satu bagian yang paling menarik dalam menyambut perayaan Natal, karena menimbulkan sensasi tersendiri. Ngomong-ngomong soal pohon natal, kami punya tips menarik buat para sobat untuk menghias pohon natal di rumah supaya terkesan menarik dan elegan. Berikut adalah cara menghias pohon natal tersebut:

A. Mempersiapkan Bahan-Bahan.

Sebelum menghias, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mempersiapkan bahan-bahan berikut ini.

Saat Natal...

Waktu kecil... saat Natal
saya dapat hadiah sambil nyanyi "Jingle bells, jingle bells"

Waktu remaja... saat Natal
saya dapat hukuman karena kalah permainan, dan bernyanyi "Gita Surga bergema, lahir Raja mulia..."

Waktu dewasa (setelah 17 tahun)... saat Natal
saya dapat keraguan "Apa sebenarnya Natal itu?" dan bernyanyi "Malam kudus, sunyi senyap..." dengan masih banyak pertanyaan?

Taxonomy upgrade extras: 

Natal Indah Bersama Keluarga

Natal tak hanya jadi momen berkumpul bersama keluarga, tapi bisa jadi ajang belajar bagi anak-anak asal diisi dengan kegiatan tepat. Dapatkan inspirasinya dari sini:

Menghias pohon natal, anak-anak pasti senang. Ia akan semakin bangga jika diizinkan meletakkan bintang di puncak pohon natal keluarga.

Manfaat:
1. Melatih motorik halus. Dengan jemari mungilnya, ia bisa membantu memasang hiasan ringan yang tidak mudah pecah ke batang pohon Natal.
2. Mengenal makna pohon Natal sebagai simbol Natal.
3. Melatih komunikasi saat dia diminta bercerita tentang perasaannya, saat menghias pohon Natal. Kebersamaan juga mengajarkan anak-anak kekompakan keluarga. Keakraban saat menjalankan proyek bersama akan dikenang anak sebagai momen istimewa.

Menyiapkan kado natal. Natal identik dengan memberi dan menerima hadiah sebagai wujud saling berbagi kebahagiaan. Jadi, jangan ragu melibatkan anak-anak saat menyiapkan hadiah untuk saudara, teman dan kerabat.

Hati yang Bersukacita

Oleh: Shmily

Tak cukup hanya mulut yang bersorak-sorai "Kristus lahir, Sang Juru Selamat",
tapi hati kita terdiam seribu bahasa...

Tak cukup hanya tubuh yang menari-nari,
tapi hati kita dingin membeku...

Saatnya,
Siapkan hati kita menyambut-Nya dengan penuh

sukacita

ucapan syukur

kerinduan

kekaguman

dan pengharapan

beroleh hidup yang baru di dalam Tuhan

Kristus telah hadir dalam hati kita,
menyelamatkan jiwa kita,
membebaskan kita dari belenggu dosa,
dan memenuhi hati kita dengan kasih-Nya

Hatimu siap menyambut-Nya?

Kado Natal

Oleh: Peserta Kelas Diskusi Natal Nov/Des 2011 - Mytha

Memperingati atau merayakan Natal adalah proses yang berulang setiap tahun. Beragam orang menyambut Natal dengan menghiasi pohon Natal dan pernak-pernik Natal lainnya. Seorang ibu pasti sibuk menyiapkan segala sesuatunya agar dapat merayakan Natal seperti yang diharapkannya. Namun Natal bukan sekedar pesta tahunan dengan pohon Natal, baju baru, kue-kue, atau bercengkrama dengan sanak saudara, Natal adalah sebuah perayaan ulang tahun seorang Mesias yang lahir ke dunia untuk menebus dosa umat manusia. Natal adalah kabar kesukaan bagi umat manusia karena anugerah keselamatan yang dijanjikan Tuhan telah digenapi. Maka sudah selayaknyalah kita memperingatinya dengan penuh sukacita dan sembah sujud kepada-Nya.

Pages