Tragedi Natal
Hari Natal adalah sebuah hari yang ditetapkan untuk memperingati kembali akan kelahiran Kristus ke dalam dunia. Suatu peritiwa yang seharusnya dilakukan dalam suasana sukacita, kini malah lebih kental dengan aroma tragedi dan ketakutan.
Peledakan bom di beberapa gereja pada masa natal hanya merupakan salah satu dari rangkaian tragedi-tragedi natal lainnya yang lebih besar. Tragedi natal yang terbesar adalah ketika orang kristen mulai mengabaikan Kristus sebagai pusat dari berita natal itu sendiri. Lho kok bisa? Fakta tersebut bisa kita temukan misalnya dibeberapa kartu natal yang seperti sudah enggan menampilkan bayi Yesus dan lebih suka menyebut selamat natal dengan "Happy holiday". Natal juga menjadi sebuah tragedi, pada saat kita tanpa sadar mengidentikan natal dengan souvenir, perayaan yang meriah, konsumsi yang lezat, dekorasi yang wah, buku tata kebaktian yang eksklusif, dan sebagainya. Seolah-olah tanpa itu semua bukan natal namanya. Ketika kemasan menjadi lebih utama ketimbang isi, ketika sarana lebih dipentingkan ketimbang esensi maka natal sungguh-sungguh hanya sebuah tragedi.